Minggu, 24 Mei 2015

Budaya Politik

Budaya Politik

Berikut akan diuraikan  mengenai pengertian budaya politik, tipe-tipe budaya politik, budaya politik di Indonesia,pentingnya sosialisasi dalam pengembangan budaya politik, peran serta politik partisipan

A. Pengertian Budaya Politik

Budaya politik dapat diartikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yng memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.

B. Tipe-Tipe Budaya Politik
Tiga tipe kebudayaan menurut Almond dan Verba:
  1. Budaya politik parokial.
    Memiliki cirri partisipasi masyarakat sangat bergantung pada pemimpinnya
  2. Budaya politik subjek.
    Memiliki ciri masyarakat sudah memiliki pengetahuan yang cukup tentang sistem politik.
  3. Budaya politik partisipan.
    Memiliki ciri masyarakat sudah ikut terlibat dalam sistem politik pemerintahan.

C. Pembagian Tipe Budaya Politik Menurut Geertz
  1. Budaya politik abangan adalah budaya politik masyarakat yang menekankan aspek-aspek animisme
  2. Budaya politik santri adalah budaya politik masyarakat yang menekankan pada aspek-aspek keagamaan, khususnya Islam.
  3. Budaya politik priyayi adalah budaya politik masyarakat yang menekankan keluhuran tradisi.
D. Tipe-Tipe Budaya Politik Yang Berkembang di Indonesia
  1. Budaya politik tradisional
    Budaya politik tradisional merupakan budaya politik yang memprioritaskan satu budaya dari etnis tertentu. 
  2. Budaya politik Islam
    Budaya politik Islam adalah budaya politik yang lebih mendasarkan idenya pada keyakinan dan nilai agama Islam. 
  3. Budaya politik modern
    Budaya politik modern adalah budaya politik yang lebih bersifat netral tanpa mendasarkan pada budaya atau agama tertentu.
E. Pentingnya Sosialisasi Pengembangan Budaya Politik

Menurut Almond dan Verba, budaya politik demokratis merupakan gabungan dari budaya politik partisipan, subjek, dan paroikal.

Menurut Samuel P. Huntington, modernisasi budaya politik ditandai oleh tiga hal yaitu sebagai berikut :
  1. Sikap politik yang rasional dan otonom di dalam masyarakat. (Tidak memilih satu pilihan politik berdasarkan pemimpinnya)
  2. Diferensiasi struktur. (Sudah ada spesifikasi atau tugas yang harus dilakukan)
  3. Perluasan peran serta politik di dalam masyarakat.
F. Peran Serta Politik Partisipan
Dalam peran serta politik partisipan, masyarakat diarahkan untuk berperan aktif dalam proses politik yang berlangsung di lingkungannya.
Tipe-tipe partisipan adalah sebagai berikut :
  1. Partisipan terbuka : para responden yang tidak acuh terhadap perkawinan antarpartai dan menjelaskan dirinya sendiri secara emosional dalam pemilihan.
  2. Partisipan apatis : para responden yang memilih salah satu partai besar dan menyatakan ketidakacuhannya terhadap perkawinan antarpartai serta mengingkari perasaan pemilihan.
  3. Partisipan bersemangat : para responden yang prihatin terhadap perkawinan antarpartai dan secara emosional terlibat dalam pemilihan. 

Dibuat oleh : Nurma Lishera

Tidak ada komentar:

Posting Komentar